Jumat, 28 Oktober 2011

Nasyid Olah Vokal


                Tetek Bengek Olah Vokal
untuk semuanya

Hae kawan2qiu semuana dimanapun entè berada, yang saat ini telah berhasil membuka blogger milik kmi. Neeh disini ane bakal kasih beberapa tips en temen2 nya olah suara. Simak baek2 yaaaa….



Namun sebelumnya, mari qta mulai bicara lewat olah vokal, karena bahasa yang merdu sangat indah untuk didengar. Qta harus mengekspresikannya sedemikian rupa, tidak hanya sekedar buka mulut dan keluar suara. Perlu diingat, bahwa “Nyanyi Itu Harus dengan Hati”. Mengapa demikian??? Karena hadirnya hati dalam laku seni itu tiada lain karena penghayatan.



Untuk melatih olah vokal gak hanya melatih kemampuan diri aja. Tapi juga perlu memperhatikan bagaimana para penyanyi menghasilkan/memproduksi suaranya (Bagaimana teknik mereka).

Untuk memulai latihan, mulailah dari memperhatikan teknik suara salah satu penyanyi yang entè sukai atau yang ingin entè tirukan teknik olah vokalnya. Jika perlu tirulah secara persis. Cengkoknya, intonasi, penggalan lagunya, artikulasi, penjiwaannya dll. Yakinlah bahwa entè bisa menirunya.



Pasti temen2 bertanya2 kan bagaimana seeh cara latian cengkok itu??? Kalo latihan cengkok, sering2 ja senam vocal. Terutama yang ada bendingnya, contohnya: (dengan sylable MA) do re mi fa sol fa mi re doo --> sol (do --> sol dibending usahakan bener2 smooth naiknya), lalu naik setengah misalnya mulai pertama dari C, lalu lanjut dari C#, dst. itu akan memperkuat kuda2 qta dan vokal qta jadi benar2 terkontrol, dan kuping kita pun jadi terlatih mendengar pitch.

Kalo latian power, salah satu basicnya adalah senam vokal untuk diaphragma. Cobalah dengan menyentakan bunyi “hoh! hoh! hoh!”, rasakan otot di sekitar perut, ulu hati, bereaksi. Itulah basis power vokal qta. Kemudian cobalah berlatih dengan nyanyikan do re mi fa sol fa mi re do dan naik setengah2 seperti latihan sebelumnya. Memang simple, tapi cukup powerful.

Sebenarnya, antara ilmu silat dengan olah vocal mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama belajar ilmu pernapasan. Laihan vocal yg baik adalah cukup pemanasan dan latihan pernafasan. Sedikit saran ya, klo ada latian paduan suara cobalah melihat mereka pemanasan. Biasanya mereka bermain nada do re mi fa sol la si do.. dengan oktaf-oktaf yang dinaikan dan diturunkan. Nah setelah pemanasan baru qta mulai mempelajari sebuah lagu. (^_^)


Ada 3 macam cara pernapasan dalam berlatih olah vocal atau olah suara :
1. Pernapasan perut, biasanya untuk vokal rendah.

Biasanya para penyanyi seriosa atau penyanyi koor yang kebagian nada rendah menggunakan pernapasan perut.
2. Pernapasan dada, untuk vokal midle
3. Pernapasan diaphragma, untuk vokal midle dan tinggi.

Letaknya diantara perut dan dada, jadi ada semacam selaput disitu/diaphragma. Suara diaphragma jangkauan nadanya lebih luas. Biasanya penyanyi lebih tahan lama kalo menggunakan teknik ini, karna suara ditahannya di diafragma bukan di tenggorokan. Jd gak merusak tenggorokan. (Contoh; Anggun C Sasmi)


Selain ketiga cara itu, tidak menutup kemungkinan bahwa ada latihan pernapasan lainnya yang paling sederhana dan paling gaampang dilakukan. Yaitu dengan cara menghirup napas dalam-dalam, terus dikeluarkan sedikit demi sedikit, sesedikit mungkin selama mungkin. Kira2 sendiri ya Brow… :D He he he …… tapi ingat, keluarnya lewat mulut yaaa. Jangan lewat belakang. Kasian temen2 nyang ada di sekitar qta Mennn…..

Satu tips juga, saat qta menyanyi, qta perlu menggunakan imajinasi qta, yang nantinya tubuh qta akan ikut, misalnya: pada saat menyanyi, daripada membayangkan suara qta "ditembak" sampai ujung ruangan, lebih baik qta fokuskan suara qta ber-resonansi dengan tubuh qta. Bayangkan getaran dari suara qta meresonansikan bagian belakang kepala, leher, punggung hingga tanah. Itu yang akan menghasilkan suara yang full. Kalo gitar akustik ruang resonansinya yang bolong itu, kalo piano bodinya, kalo suara manusia seluruh tubuhnya terutama rongga2 di dalam wajah/kepala.





Untuk memulai latihan vokal yang baik itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan;

1. Relax
Seluruh badan mulai dari kepala sampai ujung kaki harus diberi latihan supaya santai.
Caranya :

Ambil napas pelan-pelan, lalu pada saat menghembuskan, bungkukkan badan (kayak posisi rukuk waktu sholat, tapi kepala nggak lihat ke depan, tapi ke bawah, bahkan agak ngeliat ke belakang lewat kolong kedua kaki), juntaikan tangan ke bawah. Digoyangkan biar relax. (posisi kedua telapak kaki lurus ke depan dengan jarak sejengkal di antara keduanya)
Lalu perlahan-lahan naik, badan diangkat, tapi tumpu kekuatan lewat punggung. Jadi akan terasa kalau tulang belakang perlahan-lahan naik ke atas ngikutin badanmu yang ikut tegak. Selama proses itu bernapaslah dengan teratur. (Kalo ada temanmu, dia bisa memijat punggung sembari badanmu naik menuju posisi tegak). Diulang–ulang secara teratur.


2. Berlatih bagian rahang dengan huruf-huruf vokal dan konsonan.

Ingat, rahang harus relaks.
Yang pertama, berlatihlah mengucapkan huruf vokal A I U E O dengan jelas sejalas mungkin.
Kemudian dilanjutkan dengan latihan diafraghma. Cobalah mengucapkan huruf-huruf konsonan dengan jelas.Lalu, cobalah dengan tempo yang dari lambat ke semakin cepat.
Langkah selanjutnya, cobalah mengucapkan “ho-ho-ho...ha-ha-ha”.
Setelah itu, berlatihlah dengan suara2 wilayah nasal/sengau (hidung) "nya-nya-nya" dengan benar2 menekankan suara cempreng dari hidup.
Terus, latihan bibir. Nyanyikan tangga nada dengan bibir terkatup. Jadi bunyinya bakal "brrrrr-brrrr-brrr-brrr". Nyanyikan dengan tangga nada, arpeggio, secara staccato (patah2) maupun legato.
Langkah terakhir yaitu, berlatih lidah. Dengan membunyikan "La-la-la, ra ra ra, tatata".
(biar ga bosen bisa sekalian latih semuanya pakai tangga nada, arpeggio.)

3. Bernyanyilah.

Setelah sudah relaks, entè baru boleh nyanyi.
Ketika nyanyi, harus konsentrasi dengan target nada. Napas harus teratur dan kontrol power dengan baik.
Hmm.. dan jaga pita suara ketika pemanasan atau latihan harus banyak minum. Itu penting banget. Karena, pita suara qta cuma 8 mm. Jadi kalo rusak ya nggak bisa diganti. hehehe. Rugi besar kan???







Nah klo buat naikin range vokal tuhhh, cara-caranya ada :
1. Latian terus di nada...do-mi-sol-do'....do'-si-la-so-fa-mi-re-do....bikin cape banget!!!)
2. Benamin muka ke aer, teriak sekerasnya..... enak banget di pake teriak2 (tapi stabil nadanya)
3. Latian range bawah, caranya banyak menggeram di dada & itu diafragma di lebarin-selebar-lebarnya tiap bangun tidur. Saat itu vokal kita lagi nge-bass banget!

Pada saat latihan, jangan lupa perhatikan hal2 berikut:
-pandangan ke depan
-mulut terbuka secukupnya (jangan kaya ariel waktu dulu yawww…)
-jangan bungkuk, tegak supaya saluran udara untuk bernyanyi tidak tersumbat
-fokus, buka telinga, karena 90% good singing bukan berasal dari suara yang bagus, tapi pendengaran yang bagus.

Eit, teori2 tersebut cuma berlaku pada saat latihan yaa, kalo udah waktu manggung, lupain semua, jangan mikir, ekspresikan lagunya aja. Karena jika qta latihan rutin, maka tubuh qta akan otomatis mengingat berbagai mekanismenya. Jadi qta ga perlu kebanyakan mikir di panggung, nanti jadi ga keluar ekspresinya.



Penampilan (Performance) Tim Nasyid

Dalam penampilan tim nasyid yang akan dilakukan di atas sebuah panggung, para munsyid pun mempunyai 2 persiapan khusus yang harus benar2 dimatangkan. Mau tau kan pa aja seeh??? Yaaa, biar sukses banget githchuu…

Neeeh … … …

1. Persiapan ruhiyah.
Maksudnya yaitu persiapan yang berhubungan dengan hati.

Ini menjadi prioritas, dikarenakan posisi munsyid yang berhadapan langsung dengan audiences yang sarat dengan timbulnya penyakit hati ataupun masalah hati. Tim nasyid pada dasarnya adalah seorang pendakwah di sisi lain dia juga adalah musisi. Untuk itu citra seorang muslim yang baik harus melekat pada kepribadian munsyid dan di sisi lain dia juga harus mempunyai kemampuan dalam olah vokal.
Disarankan untuk seorang munsyid agar mengikuti pengajian minimal seminggu sekali agar selalu diingatkan dengan materi-materi ataupun juga ayat-ayat Allah. Sehingga kondisi hati akan selalu terjaga. Juga selalu meng-up grade kemampuan vokal dengan latihan-latihan yang ringan dan rutin dari materi yang telah kita sajikan sebelumnya. Akan lebih baik lagi jikalau bisa mendatangkan guru vokal.

Persiapan ruhiyah ini menyangkut niat dan persiapan materi ketika tampil. Lebih jelasnya kita simak aja ya sedikit penjelasannya sebagai berikut :

a. Niat
Nasyid adalah bagian dari syiar Islam itu sendiri. Tidak hanya seni yang menonjolkan kemampuan olah vokal munsyid. Oleh karena itu, diperlukan niat yang ikhlas lilLahi ta’ala agar nasyid yang kita sampaikan bermanfaat baik bagi yang mendengarkan maupun yang bernasyid, dan hati yang selalu jernih ketika kita akan bernasyid. Insya Allah perbuatan yang kecil akan menjadi besar di hadapan Allah ketika kita bisa menempatkan niat kita. Terlebih lagi nasyid merupakan bagian dari hiburan yang mewakili seni Islam yang berkaitan dengan pemirsa ataupun pendengar yang menyaksikan kita.

b. Materi yang akan disampaikan
Seorang munsyid dituntut untuk menguasai materi yang siap untuk disampaikan. Untuk mengingatkan pendengar dengan nasyid yang dibawakan. Konsepnya yaitu kultum dan materinya berhubungan dengan nasyid yang kita bawakan. Secara teknis tausyiah atau kultum ini bisa disampaikan ketika jeda atau pada saat kita selesai bernasyid.
Disarankan juga untuk mempersiapkan materi dari mulai pembukaan sampai penutupan pentas. Tidak hanya bernasyid saja, munsyid harus tetap komunikatif dengan audiences, misalkan dengan mengajak ngobrol serta memberikan joke yang segar. Oleh karena itu persiapan materi menjadi penting. Harus dilihat juga bahwa nasyid adalah bentuk komunikasi yang menghibur bukan sekedar seni yang menghadirkan ketrampilan suara dan musik saja.

2. Persiapan Jasadiah.
Persiapan lahiriah atau jasadiah adalah apa yang dapat kita lihat secara kasat mata dari tim nasyid. Didalamnya terdapat unsur kesehatan, kostum atau busana, dan ekspresi dari munsyid.

a. Kesehatan
Kesehatan atau kondisi prima sangat diperlukan ketika kita bernasyid. Bisa dibayangkan bila kita bernasyid sedangkan kita lagi sakit batuk atau flu. Maka seorang munsyid diusahakan sedang dalam kondisi fit ketika bernasyid. Karena akan berpengaruh langsung terhadap performance tim nasyid secara keseluruhan.

b. Kostum
Penampilan luar terdiri dari kostum yang kita pakai. Untuk kostum apabila ada budget yang lebih disarankan seragam. Kostum atau busana tim nasyid harus sopan, rapih, dan tentu saja menutupi aurat. Kostum yang seragam merupakan bagian dari penampilan yang standar dari tim nasyid. Tidak harus sama warna bisa juga sama model atau sebaliknya dan yang paling bagus adalah sama warna baik atasan maupun bawahan dan sama model. Ini memperlihatkan kekompakan dan sebuah nilai plus tersendiri untuk tim nasyid.
Biasanya tim nasyid tidak lepas dari aksesoris kopiah atau peci, selendang atau sorban. Aksesoris tersebut bisa saja ditambahkan sebagai ciri khas dari tim nasyid. Misalkan memakai pin buatan sendiri.

c. Ekspresi
Ekspresi adalah bagian penting dalam pementasan nasyid. Karena pada hakikatnya menyanyi adalah perbuatan mengekspresikan lagu melalui vokal. Untuk itu dalam hal ekspresi yang harus diperhatikan oleh seorang munsyid adalah membuat diri kita yang pertama kali merasakan kesan dari lagu itu sendiri. Apakah kesan itu sedih, gembira, merinding atau tersenyum dan sebagainya. Sebagai munsyid kita harus menggali pesan atau makna yang terdalam dari nasyid yang kita bawakan dan pesan ini kita salurkan kepada pendengar melalui lantunan kita.


Tips ketika qta tampil bernasyid di Panggung :
1. Saat jeda antara satu lagu dengan lagu yang lain, isilah dengan tausyiah yang bermanfaat (dianjurkan setiap munsyid mengisi ruhiahnya dengan intens agar banyak ilmu agama yang dapat disampaikan).
2. Sampaikanlah dengan perantaraan hikmah, tidak memaki kaum tertentu atau menghujat. Bawalah ke suasana yang nyaman namun tausyiahnya sampai.
3. Buat permainan yang menyenangkan dan mengandung hikmah, bila ada waktu, untuk jeda ambil nafas dalam bernyanyi.
4. Bila ada kesalahan dalam penampilan diatas panggung. Jangan berdebat diatas panggung. Bila ada hal itu terjadi lebih baik salah satunya mengalah. Evaluasikan diluar panggung.
5. Bila ada kesalahan dalam bernyanyi diatas panggung baik kesalahan teman atau kesalahan sendiri jangan menggelengkan kepala atau mendecak tanda kesal.
6. Selamat bernasyid semoga Allah ridho dengan apa yang kita lakukan.

CATATAN :

Cobalah untuk membiasakan membaca notasi. Asal qtq bisa menggabungkan antara olah vocal dan pembelajaran dr notasi. Lebih efektif jikalau bersamaan dengan belajar lagu dan mendengarkan contoh yg benar. Serta biasakan mendengar suara yg bagus. Dengan demikian qta akan terbawa lebih
bagus.

Nah, temen2 semuane, gimana coretan2 ini tadi??? Afwan banget ya klo masih ada banyak salah dan banyak kurangnya. Ya, maklum lah. Ane kan cuma manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. Kesemuanya tak ada yang sempurna kecuali Yang Maha Kuasa. No body’s perfect dech. Ok, sampe disini dulu aje ye prennn… Oh iya, lupa. Mungkin dari temen2 ada yang mo kasih masukan???? Ga ape2 kok. Dengan senang hati ane nerima. Klo perlu nanti dicantumkan alamat email entè yaaaa…. Palagi klo temen2

Hae kawan2qiu semuana dimanapun entè berada, yang saat ini telah berhasil membuka blogger milik kmi. Ne disini ane bakal kasih beberapa tips en temen2 nya olah suara. Simak baek2 yaaaa….



Namun sebelumnya, mari qta mulai bicara lewat olah vokal, karena bahasa yang merdu sangat indah untuk didengar. Qta harus mengekspresikannya sedemikian rupa, tidak hanya sekedar buka mulut dan keluar suara. Perlu diingat, bahwa “Nyanyi Itu Harus dengan Hati”. Mengapa demikian??? Karena hadirnya hati dalam laku seni itu tiada lain karena penghayatan.



Untuk melatih olah vokal gak hanya melatih kemampuan diri aja. Tapi juga perlu memperhatikan bagaimana para penyanyi menghasilkan/memproduksi suaranya. (Bagaimana teknik mereka).

Untuk memulai latihan, mulailah dari memperhatikan teknik suara salah satu penyanyi yang entè sukai atau yang ingin entè tirukan teknik olah vokalnya. Jika perlu tirulah secara persis. Cengkoknya, intonasi, penggalan lagunya, artikulasi, penjiwaannya dll. Yakinlah bahwa entè bisa menirunya.



Kalo latihan cengkok, sering2 ja senam vocal. Terutama yang ada bendingnya, contohnya: (dengan sylable MA) do re mi fa sol fa mi re doo --> sol (do --> sol dibending usahakan bener2 smooth naiknya), lalu naik setengah misalnya mulai pertama dari C, lalu lanjut dari C#, dst. itu akan memperkuat kuda2 qta dan vokal qta jadi benar2 terkontrol, dan kuping kita pun jadi terlatih mendengar pitch.

Kalo latian power, salah satu basicnya adalah senam vokal untuk diaphragma. Cobalah dengan menyentakan bunyi “hoh! hoh! hoh!”, rasakan otot di sekitar perut, ulu hati, bereaksi. Itulah basis power vokal qta. Kemudian cobalah berlatih dengan nyanyikan do re mi fa sol fa mi re do dan naik setengah2 seperti latihan sebelumnya. Memang simple, tapi cukup powerful.



Sebenarnya, antara ilmu silat dengan olah vocal mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama belajar ilmu pernapasan. Laihan vocal yg baik adalah cukup pemanasan dan latihan pernafasan. Sedikit saran ya, klo ada latian paduan suara cobalah melihat mereka pemanasan. Biasanya mereka bermain nada do re mi fa sol la si do.. dengan oktaf-oktaf yang dinaikan dan diturunkan. Nah setelah pemanasan baru qta mulai mempelajari sebuah lagu. (^_^)


Ada 3 macam cara pernapasan dalam berlatih olah vocal atau olah suara :
1. Pernapasan perut, biasanya untuk vokal rendah.

Biasanya para penyanyi seriosa atau penyanyi koor yang kebagian nada rendah menggunakan pernapasan perut.
2. Pernapasan dada, untuk vokal midle
3. Pernapasan diaphragma, untuk vokal midle dan tinggi.

Letaknya diantara perut dan dada, jadi ada semacam selaput disitu/diaphragma. Suara diaphragma jangkauan nadanya lebih luas. Biasanya penyanyi lebih tahan lama kalo menggunakan teknik ini, karna suara ditahannya di diafragma bukan di tenggorokan. Jd gak merusak tenggorokan. (Contoh; Anggun C Sasmi)


Selain ketiga cara itu, tidak menutup kemungkinan bahwa ada latihan pernapasan lainnya yang paling sederhana dan paling gaampang dilakukan. Yaitu dengan cara menghirup napas dalam-dalam, terus dikeluarkan sedikit demi sedikit, sesedikit mungkin selama mungkin. Kira2 sendiri ya Brow… :D He he he …… tapi ingat, keluarnya lewat mulut yaaa. Jangan lewat belakang. Kasian temen2 nyang ada di sekitar qta Mennn…..

Satu tips juga, saat qta menyanyi, qta perlu menggunakan imajinasi qta, yang nantinya tubuh qta akan ikut, misalnya: pada saat menyanyi, daripada membayangkan suara qta "ditembak" sampai ujung ruangan, lebih baik qta fokuskan suara qta ber-resonansi dengan tubuh qta. Bayangkan getaran dari suara qta meresonansikan bagian belakang kepala, leher, punggung hingga tanah. Itu yang akan menghasilkan suara yang full. Kalo gitar akustik ruang resonansinya yang bolong itu, kalo piano bodinya, kalo suara manusia seluruh tubuhnya terutama rongga2 di dalam wajah/kepala.





Untuk memulai latihan vokal yang baik itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan;

1. Relax
Seluruh badan mulai dari kepala sampai ujung kaki harus diberi latihan supaya santai.
Caranya :

Ambil napas pelan-pelan, lalu pada saat menghembuskan, bungkukkan badan (kayak posisi rukuk waktu sholat, tapi kepala nggak lihat ke depan, tapi ke bawah, bahkan agak ngeliat ke belakang lewat kolong kedua kaki), juntaikan tangan ke bawah. Digoyangkan biar relax. (posisi kedua telapak kaki lurus ke depan dengan jarak sejengkal di antara keduanya)
Lalu perlahan-lahan naik, badan diangkat, tapi tumpu kekuatan lewat punggung. Jadi akan terasa kalau tulang belakang perlahan-lahan naik ke atas ngikutin badanmu yang ikut tegak. Selama proses itu bernapaslah dengan teratur. (Kalo ada temanmu, dia bisa memijat punggung sembari badanmu naik menuju posisi tegak). Diulang–ulang secara teratur.


2. Berlatih bagian rahang dengan huruf-huruf vokal dan konsonan.

Ingat, rahang harus relaks.
Yang pertama, berlatihlah mengucapkan huruf vokal A I U E O dengan jelas sejalas mungkin.
Kemudian dilanjutkan dengan latihan diafraghma. Cobalah mengucapkan huruf-huruf konsonan dengan jelas.Lalu, cobalah dengan tempo yang dari lambat ke semakin cepat.
Langkah selanjutnya, cobalah mengucapkan “ho-ho-ho...ha-ha-ha”.
Setelah itu, berlatihlah dengan suara2 wilayah nasal/sengau (hidung) "nya-nya-nya" dengan benar2 menekankan suara cempreng dari hidup.
Terus, latihan bibir. Nyanyikan tangga nada dengan bibir terkatup. Jadi bunyinya bakal "brrrrr-brrrr-brrr-brrr". Nyanyikan dengan tangga nada, arpeggio, secara staccato (patah2) maupun legato.
Langkah terakhir yaitu, berlatih lidah. Dengan membunyikan "La-la-la, ra ra ra, tatata".
(biar ga bosen bisa sekalian latih semuanya pakai tangga nada, arpeggio.)

3. Bernyanyilah.

Setelah sudah relaks, entè baru boleh nyanyi.
Ketika nyanyi, harus konsentrasi dengan target nada. Napas harus teratur dan kontrol power dengan baik.
Hmm.. dan jaga pita suara ketika pemanasan atau latihan harus banyak minum. Itu penting banget. Karena, pita suara qta cuma 8 mm. Jadi kalo rusak ya nggak bisa diganti. hehehe. Rugi besar kan???







Nah klo buat naikin range vokal tuhhh, cara-caranya ada :
1. Latian terus di nada...do-mi-sol-do'....do'-si-la-so-fa-mi-re-do....bikin cape banget!!!)
2. Benamin muka ke aer, teriak sekerasnya..... enak banget di pake teriak2 (tapi stabil nadanya)
3. Latian range bawah, caranya banyak menggeram di dada & itu diafragma di lebarin-selebar-lebarnya tiap bangun tidur. Saat itu vokal kita lagi nge-bass banget!

Pada saat latihan, jangan lupa perhatikan hal2 berikut:
-pandangan ke depan
-mulut terbuka secukupnya (jangan kaya ariel waktu dulu yawww…)
-jangan bungkuk, tegak supaya saluran udara untuk bernyanyi tidak tersumbat
-fokus, buka telinga, karena 90% good singing bukan berasal dari suara yang bagus, tapi pendengaran yang bagus.

Eit, teori2 tersebut cuma berlaku pada saat latihan yaa, kalo udah waktu manggung, lupain semua, jangan mikir, ekspresikan lagunya aja. Karena jika qta latihan rutin, maka tubuh qta akan otomatis mengingat berbagai mekanismenya. Jadi qta ga perlu kebanyakan mikir di panggung, nanti jadi ga keluar ekspresinya.



Penampilan (Performance) Tim Nasyid

Dalam penampilan tim nasyid yang akan dilakukan di atas sebuah panggung, para munsyid pun mempunyai 2 persiapan khusus yang harus benar2 dimatangkan. Mau tau kan pa aja seeh??? Yaaa, biar sukses banget githchuu…

Neeeh … … …

1. Persiapan ruhiyah.
Maksudnya yaitu persiapan yang berhubungan dengan hati.

Ini menjadi prioritas, dikarenakan posisi munsyid yang berhadapan langsung dengan audiences yang sarat dengan timbulnya penyakit hati ataupun masalah hati. Tim nasyid pada dasarnya adalah seorang pendakwah di sisi lain dia juga adalah musisi. Untuk itu citra seorang muslim yang baik harus melekat pada kepribadian munsyid dan di sisi lain dia juga harus mempunyai kemampuan dalam olah vokal.
Disarankan untuk seorang munsyid agar mengikuti pengajian minimal seminggu sekali agar selalu diingatkan dengan materi-materi ataupun juga ayat-ayat Allah. Sehingga kondisi hati akan selalu terjaga. Juga selalu meng-up grade kemampuan vokal dengan latihan-latihan yang ringan dan rutin dari materi yang telah kita sajikan sebelumnya. Akan lebih baik lagi jikalau bisa mendatangkan guru vokal.

Persiapan ruhiyah ini menyangkut niat dan persiapan materi ketika tampil. Lebih jelasnya kita simak aja ya sedikit penjelasannya sebagai berikut :

a. Niat
Nasyid adalah bagian dari syiar Islam itu sendiri. Tidak hanya seni yang menonjolkan kemampuan olah vokal munsyid. Oleh karena itu, diperlukan niat yang ikhlas lilLahi ta’ala agar nasyid yang kita sampaikan bermanfaat baik bagi yang mendengarkan maupun yang bernasyid, dan hati yang selalu jernih ketika kita akan bernasyid. Insya Allah perbuatan yang kecil akan menjadi besar di hadapan Allah ketika kita bisa menempatkan niat kita. Terlebih lagi nasyid merupakan bagian dari hiburan yang mewakili seni Islam yang berkaitan dengan pemirsa ataupun pendengar yang menyaksikan kita.

b. Materi yang akan disampaikan
Seorang munsyid dituntut untuk menguasai materi yang siap untuk disampaikan. Untuk mengingatkan pendengar dengan nasyid yang dibawakan. Konsepnya yaitu kultum dan materinya berhubungan dengan nasyid yang kita bawakan. Secara teknis tausyiah atau kultum ini bisa disampaikan ketika jeda atau pada saat kita selesai bernasyid.
Disarankan juga untuk mempersiapkan materi dari mulai pembukaan sampai penutupan pentas. Tidak hanya bernasyid saja, munsyid harus tetap komunikatif dengan audiences, misalkan dengan mengajak ngobrol serta memberikan joke yang segar. Oleh karena itu persiapan materi menjadi penting. Harus dilihat juga bahwa nasyid adalah bentuk komunikasi yang menghibur bukan sekedar seni yang menghadirkan ketrampilan suara dan musik saja.

2. Persiapan Jasadiah.
Persiapan lahiriah atau jasadiah adalah apa yang dapat kita lihat secara kasat mata dari tim nasyid. Didalamnya terdapat unsur kesehatan, kostum atau busana, dan ekspresi dari munsyid.

a. Kesehatan
Kesehatan atau kondisi prima sangat diperlukan ketika kita bernasyid. Bisa dibayangkan bila kita bernasyid sedangkan kita lagi sakit batuk atau flu. Maka seorang munsyid diusahakan sedang dalam kondisi fit ketika bernasyid. Karena akan berpengaruh langsung terhadap performance tim nasyid secara keseluruhan.

b. Kostum
Penampilan luar terdiri dari kostum yang kita pakai. Untuk kostum apabila ada budget yang lebih disarankan seragam. Kostum atau busana tim nasyid harus sopan, rapih, dan tentu saja menutupi aurat. Kostum yang seragam merupakan bagian dari penampilan yang standar dari tim nasyid. Tidak harus sama warna bisa juga sama model atau sebaliknya dan yang paling bagus adalah sama warna baik atasan maupun bawahan dan sama model. Ini memperlihatkan kekompakan dan sebuah nilai plus tersendiri untuk tim nasyid.
Biasanya tim nasyid tidak lepas dari aksesoris kopiah atau peci, selendang atau sorban. Aksesoris tersebut bisa saja ditambahkan sebagai ciri khas dari tim nasyid. Misalkan memakai pin buatan sendiri.

c. Ekspresi
Ekspresi adalah bagian penting dalam pementasan nasyid. Karena pada hakikatnya menyanyi adalah perbuatan mengekspresikan lagu melalui vokal. Untuk itu dalam hal ekspresi yang harus diperhatikan oleh seorang munsyid adalah membuat diri kita yang pertama kali merasakan kesan dari lagu itu sendiri. Apakah kesan itu sedih, gembira, merinding atau tersenyum dan sebagainya. Sebagai munsyid kita harus menggali pesan atau makna yang terdalam dari nasyid yang kita bawakan dan pesan ini kita salurkan kepada pendengar melalui lantunan kita.


Tips ketika qta tampil bernasyid di Panggung :
1. Saat jeda antara satu lagu dengan lagu yang lain, isilah dengan tausyiah yang bermanfaat (dianjurkan setiap munsyid mengisi ruhiahnya dengan intens agar banyak ilmu agama yang dapat disampaikan).
2. Sampaikanlah dengan perantaraan hikmah, tidak memaki kaum tertentu atau menghujat. Bawalah ke suasana yang nyaman namun tausyiahnya sampai.
3. Buat permainan yang menyenangkan dan mengandung hikmah, bila ada waktu, untuk jeda ambil nafas dalam bernyanyi.
4. Bila ada kesalahan dalam penampilan diatas panggung. Jangan berdebat diatas panggung. Bila ada hal itu terjadi lebih baik salah satunya mengalah. Evaluasikan diluar panggung.
5. Bila ada kesalahan dalam bernyanyi diatas panggung baik kesalahan teman atau kesalahan sendiri jangan menggelengkan kepala atau mendecak tanda kesal.
6. Selamat bernasyid semoga Allah ridho dengan apa yang kita lakukan.

CATATAN :

Cobalah untuk membiasakan membaca notasi. Asal qtq bisa menggabungkan antara olah vocal dan pembelajaran dr notasi. Lebih efektif jikalau bersamaan dengan belajar lagu dan mendengarkan contoh yg benar. Serta biasakan mendengar suara yg bagus. Dengan demikian qta akan terbawa lebih
bagus.

Nah, temen2 semuane, gimana coretan2 ini tadi??? Afwan banget ya klo masih ada banyak salah dan banyak kurangnya. Ya, maklum lah. Ane kan cuma manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. Kesemuanya tak ada yang sempurna kecuali Yang Maha Kuasa. No body’s perfect dech. Ok, sampe disini dulu aje ye prennn… Oh iya, lupa. Mungkin dari temen2 ada yang mo kasih masukan???? Ga ape2 kok. Dengan senang hati ane nerima. Klo perlu nanti dicantumkan alamat email entè yaaaa…. Palagi klo temen2 punya fs. Tenang aje, tar ane add in dech.

CU bye bye … … …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar